Stateless: Host dikonfigurasikan menggunakan pesan RA (Router Advertisement) yang menyertakan informasi yang diperlukan untuk mengkonfigurasi tautan.
Stateful: Mereka menggunakan server DHCPv6 yang mirip dengan konfigurasi otomatis yang digunakan di IPv4. Prosesnya dimulai ketika tidak ada pesan RA dari router mana pun atau ketika host telah dikonfigurasi untuk melakukannya.
Dalam konteks firewall MikroTik, istilah ini menjelaskan dua mode operasi berbeda yang menentukan bagaimana paket dikelola dan diproses.
Firewall Berstatus
Firewall stateful, seperti yang terdapat di MikroTik RouterOS, mampu melacak status koneksi jaringan. Ini berarti Anda dapat memeriksa lalu lintas masuk dan keluar dan melacak status setiap koneksi, seperti koneksi yang dibuat, koneksi dalam proses pembuatan atau penutupan, dan koneksi yang sudah ditutup.
Operasi: Ketika sebuah paket tiba di firewall, ia memverifikasi apakah paket tersebut sesuai dengan koneksi yang sudah dibuat atau apakah itu bagian dari koneksi baru yang sedang dalam proses pembuatan. Firewall menggunakan informasi tentang status koneksi ini untuk membuat keputusan apakah akan mengizinkan, memblokir, atau memfilter lalu lintas berdasarkan aturan yang telah ditentukan sebelumnya.
Manfaat: Firewall stateful lebih cerdas dan efisien dalam menangani lalu lintas jaringan, karena dapat mengambil keputusan berdasarkan konteks koneksi yang sedang berlangsung. Hal ini memungkinkan keamanan dan kontrol yang lebih besar atas lalu lintas masuk dan keluar.
Firewall Tanpa Negara
Di sisi lain, firewall stateless, seperti namanya, tidak melacak status koneksi jaringan. Sebaliknya, setiap paket disaring secara independen tanpa memperhatikan hubungannya dengan paket lain.
Operasi: Setiap paket yang tiba di firewall dievaluasi secara individual sesuai dengan aturan penyaringan yang ditentukan. Tidak ada pertimbangan mengenai keadaan koneksi atau konteks komunikasi.
Manfaat: Firewall tanpa negara biasanya lebih sederhana dan tidak memerlukan banyak sumber daya, karena tidak memerlukan pemeliharaan tabel status untuk setiap koneksi. Mereka cocok untuk lingkungan yang memerlukan pemfilteran lalu lintas jaringan yang cepat dan mendasar.
Kesimpulan
Singkatnya, meskipun firewall stateful lebih canggih dan mampu membuat keputusan yang lebih tepat berdasarkan status koneksi, firewall stateless lebih ringan dan mungkin lebih cocok untuk lingkungan yang memerlukan pemfilteran lalu lintas jaringan yang cepat dan sederhana. Pilihan antara satu atau lainnya akan bergantung pada persyaratan keamanan dan kinerja spesifik jaringan yang bersangkutan.
Tidak ada tag untuk postingan ini.